Halo Sobat Data!  

Selamat datang di sesi #KokBisa, tempat kita mengungkap bagaimana data diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sering kali tanpa kita sadari. Di sini, kita juga akan mengeksplorasi fakta-fakta menarik dan informasi seru lainnya. Jangan lewatkan dan simak hingga akhir ya!   

Pada #KokBisa hari ini akan dikupas sedikit mengenai bagaimana tarif ojek bisa berubah-ubah. Jadi jangan sampai terlewatkan ya Sobat Data! 

Pernahkah Sobat Data mengalami perubahan tarif ojek online yang tiba-tiba mengalami kenaikan yang cukup drastis? Misalnya, saat pertama kali melakukan pengecekan tarif berkisar 10.000 namun, ketika dilakukan pengecekan kedua kali tarif menjadi 15.000 atau bahkan emncapai 30.000?. Jika iya, Sobat Data sedang berhadapan dengan sistem Dynamic Pricing.  

Dynamic Pricing adalah strategi penetapan harga yang berubah-ubah secara otomatis berdasarkan sejumlah kondisi yang terjadi secara real-time. Umumnya, sistem ini mempertimbangkan beberapa faktor seperti jumlah permintaan (demand), ketersediaan driver (supply), lokasi penjemputan dan tujuan, waktu, cuaca, hingga riwayat transaksi pengguna. Sehingga tarif setiap perjalanan bisa berubah-ubah sesuai dengan waktu dan kondisi saat Sobat Data memesan ojek online. 

Tentunya terdapat peran Sains Data dalam Dynamic Pricing loh Sobat Data. Beberapa faktor yang dipertimbangkan pada Dynamic Pricing tidak diinputkan secara manual sehingga seorang Data Scientist akan membuat sistem dengan menggunakan berbagai teknik Sains Data seperti :  

  • Pengumpulan dan analisis data historis, misalnya pola lonjakan permintaan saat jam pulang kantor 
  • Model prediktif, untuk memperkirakan kapan dan di mana tarif akan naik 
  • Machine learning, yang memungkinkan sistem belajar dari data sebelumnya dan menyesuaikan harga secara otomatis 
  • Algoritma optimasi, untuk menemukan harga terbaik yang tetap menarik bagi pengguna dan menguntungkan bagi penyedia layanan 

Lalu kenapa Dynamic Pricing perlu dipelajari khususnya jika menggeluti bidang Sains Data dan Marketing? Karena Dynamic pricing bukan hanya strategi bisnis, tapi juga contoh nyata bagaimana data digunakan untuk mengambil keputusan secara cerdas. 
Sains Data memungkinkan perusahaan: 

  • Menentukan harga dengan lebih fleksibel 
  • Mengatur keseimbangan antara permintaan dan penawaran 
  • Memberikan pengalaman pengguna yang disesuaikan dengan konteks masing-masing 

Tapi di balik itu, ada juga isu penting yang perlu dikaji, seperti etika algoritma dan keadilan harga. Apakah adil jika dua orang mendapat harga berbeda untuk layanan yang sama? Itulah mengapa belajar Sains Data juga berarti belajar berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap dampak dari sistem yang kita buat. 

Sampai jumpa di sesi #KokBisa berikutnya, dengan topik menarik lainnya seputar data dan teknologi. Mari kita terus bermain dengan data dan memanfaatkan potensi teknologi untuk memenangkan era digital ini dan bergabung menjadi bagian dari Sains Data Telkom University Surabaya! 🌟 

Playing with Data, Winning the Era. 

More info :  

-Website : https://bds-sby.telkomuniversity.ac.id/ 

-Instagram : https://www.instagram.com/ds.telkomsurabaya/ 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link