Source : Research Gate 

Halo Sobat Data! 

Selamat datang pada sesi #IDEA (Insight Data Eksplorasi Akademik). Sobat Data akan diajak mengeksplorasi jurnal penelitian yang menyoroti temuan utama, data yang digunakan, hingga potensi dampaknya di dunia nyata. 

Yuk, kita jelajahi kekayaan ilmu dari sains data dan temukan inspirasi baru yang bisa diaplikasikan! Pastikan kamu simak sampai akhir agar tidak ketinggalan insight berharga ya Sobat Data! 

Pada edisi kali ini, Sobat Data akan diajak menjelajahi jurnal dari dosen Sains Data Telkom University Surabaya yaitu Bapak Mohammad Hamim Zajuli Al Faroby, S.Si., M.Mat bersama kolaboratornya Ibu Dr. Helisyah Nur Fadhilah, S.Si., M.Mat dan Fikri Hartanta Sembiring. Penelitian mereka berjudul Identifikasi Interaksi Protein-Protein Meningitis Menggunakan ClusterONE dan Analisis Jaringan. Penasaran bagaimana sains data bisa dimanfaatkan di bidang medis? Yuk kita bahas lebih lanjut Sobat Data! 

Meningitis merupakan penyakit serius yang menyerang selaput otak dan menyebabkan peradangan. Kondisi ini bisa berkembang cepat hanya dalam hitungan jam. Patogen penyebab meningitis menyerang protein tertentu yang berkaitan langsung dengan fungsional otak, sehingga penting untuk mengetahui protein mana yang paling berpengaruh. Penelitian ini mencoba menganalisis jaringan interaksi protein-protein atau protein-protein interaction (PPI) untuk menemukan protein kunci yang signifikan terhadap meningitis. 

Metode yang digunakan adalah ClusterONE, sebuah algoritma khusus yang mampu mengelompokkan data berbentuk graf. Dari ribuan interaksi protein, algoritma ini menghasilkan beberapa klaster yang kemudian dianalisis lebih lanjut dengan berbagai ukuran centrality seperti degree, closeness, betweenness, radiality, stress, hingga topological coefficient. Hasilnya tidak hanya divisualisasikan dalam bentuk graf, tetapi juga dihitung menggunakan nilai eigen dan vektor eigen untuk menilai tingkat signifikansi setiap protein. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein TLR2 atau Toll-Like Receptor 2 memiliki skor paling tinggi dibandingkan protein lainnya, sehingga dapat dikatakan sebagai protein paling signifikan terhadap meningitis. Protein ini berfungsi sebagai mediator respon imun tubuh terhadap lipoprotein bakteri dan komponen dinding sel mikroba. Dengan kata lain, TLR2 adalah aktor utama dalam interaksi protein yang terkait dengan penyakit meningitis. 

Berikut salah satu contoh hasil graf pada penelitian tersebut. 

Penampakan graf yang terbentuk berdasarkan data yang diperoleh dari analisis interaksi pada STRING-DB. 

Penelitian ini menjadi langkah penting dalam bioinformatika, karena identifikasi protein signifikan dapat membantu tahap awal pengembangan inhibitor atau obat yang lebih efektif untuk meningitis. Inilah bukti nyata bahwa sains data tidak hanya berhubungan dengan angka dan algoritma, tetapi juga mampu memberikan kontribusi besar dalam dunia medis dan kesehatan. 

Baca dan eksplorasi lebih lanjut di sini ya Sobat Data! 

https://doi.org/10.52435/jaiit.v4i1.180

Terus ikuti sesi #IDEA untuk mengeksplorasi lebih banyak penelitian menarik di bidang sains data dan aplikasinya di dunia nyata! Yuk segera daftarkan diri kamu di Data Science Telkom University Surabaya dan wujudkan impianmu! 

Playing with Data, Winning the Era. 

More info: 
Website: https://bds-sby.telkomuniversity.ac.id/ 
Instagram: https://www.instagram.com/ds.telkomsurabaya/ 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *