Halo Sobat Data!  

Selamat datang di sesi #KokBisa, tempat kita mengungkap bagaimana data diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sering kali tanpa kita sadari. Di sini, kita juga akan mengeksplorasi fakta-fakta menarik dan informasi seru lainnya. Jangan lewatkan dan simak hingga akhir ya!   

Pada #KokBisa hari ini, kita akan kupas sedikit bagaimana peran Sains Data di balik dunia keuangan, khususnya dalam menentukan siapa yang layak mendapatkan kredit atau pinjaman. Jadi, jangan sampai terlewatkan ya, Sobat Data! 

Pernah nggak sih, Sobat Data mengajukan kredit ke bank atau cicilan produk, lalu tiba-tiba ditolak, padahal merasa keuangan Sobat Data baik-baik saja? Atau sebaliknya, tiba-tiba mendapat tawaran pinjaman dari aplikasi fintech, meskipun Sobat Data tidak pernah mengajukan? Kok bisa, ya? Bagaimana mungkin lembaga keuangan bisa menilai apakah Sobat Data layak mendapatkan pinjaman, bahkan sebelum bertemu langsung? Jawabannya ada pada data. 

Di era digital, setiap aktivitas Sobat Data meninggalkan jejak data. Bagi bank dan lembaga keuangan, data ini adalah sumber informasi utama untuk mengambil keputusan. Mereka tidak hanya menilai dari wawancara atau dokumen yang Sobat Data kirimkan, tapi dari data yang sudah terkumpul dan dianalisis secara mendalam. Proses ini dikenal dengan istilah Credit Scoring, yaitu mekanisme penilaian kelayakan kredit berdasarkan riwayat dan perilaku keuangan Sobat Data. 

Data yang dianalisis mencakup banyak hal, mulai dari riwayat pembayaran cicilan, jumlah pinjaman yang sedang berjalan, rasio penghasilan terhadap kewajiban finansial, hingga stabilitas pekerjaan Sobat Data. Pernah telat bayar tagihan? Itu tercatat. Berapa cicilan yang Sobat Data tanggung saat ini? Apakah penghasilan Sobat Data cukup untuk menambah kewajiban baru? Semua pertanyaan itu dijawab oleh data yang secara otomatis dikumpulkan melalui laporan keuangan maupun lembaga pemantau kredit seperti SLIK OJK. 

Menariknya, di era digitalisasi, penilaian kredit tidak hanya berhenti di data keuangan formal. Lembaga keuangan berbasis teknologi (fintech) kini memanfaatkan data non-finansial sebagai pertimbangan tambahan. Aktivitas media sosial Sobat Data, pola belanja online, bahkan cara Sobat Data mengisi formulir aplikasi, bisa menjadi indikator karakter dan kebiasaan finansial. Apakah informasi Sobat Data konsisten di berbagai platform? Seberapa aktif Sobat Data di dunia digital? Semua ini diamati untuk memperkirakan risiko. 

Bagi lembaga keuangan, menganalisis data adalah langkah penting untuk mengurangi risiko gagal bayar. Kredit macet bukan hanya merugikan bank, tetapi juga mengganggu stabilitas keuangan secara keseluruhan. Dengan analisis data, bank bisa mendeteksi lebih dini siapa saja yang berpotensi bermasalah, menyesuaikan penawaran kredit sesuai profil risiko, dan mempercepat proses persetujuan pinjaman secara efisien. 

Dan proses ini tidak lagi dilakukan sepenuhnya oleh manusia. Dengan kemajuan teknologi, Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning kini memegang peran besar dalam menganalisis data kredit. AI mampu mempelajari pola-pola risiko dari jutaan data historis, mendeteksi anomali yang tidak kasat mata, dan memprediksi kecenderungan perilaku Sobat Data di masa depan. Proses evaluasi yang dulunya memakan waktu berhari-hari kini bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit, dengan tingkat akurasi yang semakin tinggi. 

Semua data tersebut membentuk semacam “CV digital” yang mencerminkan reputasi finansial Sobat Data. Tanpa disadari, data inilah yang “berbicara” di hadapan bank, menentukan apakah Sobat Data layak mendapatkan pinjaman atau tidak. Oleh karena itu, menjaga catatan keuangan yang sehat serta bijak dalam beraktivitas digital menjadi kunci untuk membangun reputasi data yang baik di mata lembaga keuangan. 

Di balik kemudahan layanan finansial saat ini, tersembunyi proses analisis data yang sangat kompleks. Setiap klik, transaksi, dan riwayat pembayaran Sobat Data sedang diam-diam membentuk profil keuangan yang bisa menentukan masa depan kredit Sobat Data. Maka, di era di mana data berbicara lebih keras daripada kata-kata, pastikan data Sobat Data sedang menceritakan hal yang baik. 

Hal ini menunjukkan bahwa Sains Data (Data Science) memiliki peran yang sangat luas dan bisa diterapkan di berbagai bidang kehidupan. Bukan hanya di dunia perbankan atau keuangan, tetapi juga di sektor kesehatan, pendidikan, transportasi, hingga hiburan. Kemampuan untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna membuat Sains Data menjadi salah satu pilar penting dalam pengambilan keputusan di era digital. Apa yang Sobat Data lihat di layar hanyalah ujung dari proses analisis data yang jauh lebih besar di baliknya. Maka dari itu, memahami Sains Data bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi siapa saja yang ingin mengikuti perkembangan zaman. 

Sampai jumpa di sesi #KokBisa berikutnya, dengan topik menarik lainnya seputar data dan teknologi. Mari kita terus bermain dengan data dan memanfaatkan potensi teknologi untuk memenangkan era digital ini dan bergabung menjadi bagian dari Sains Data Telkom University Surabaya! 🌟 

Playing with Data, Winning the Era. 

More info :  

-Website : https://bds-sby.telkomuniversity.ac.id/ 

-Instagram : https://www.instagram.com/ds.telkomsurabaya/ 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link